ROBOT KESEIMBANGAN DENGAN RODA DUA YANG MEMBAWA BEBAN
Amirullah, Asti Yulia Sari, Ayu Rahayu, Edi Sukrisno,
Rahma Ricadonna, Yogi Tiara Pratama
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
Abstrak
Robot
keseimbangan dengan roda dua yang membawa beban ini merupakan suatu robot mobile yang
memiliki roda disisi kanan dan kirinya yang tidak stabil dan harus
diseimbangkan secara aktif untuk menjaganya tetap tegak. Selain seimbang robot
ini mampu membawa beban yang berukuran kecil misal nya hp, botol minuman, dan
sebagainya. Kedua roda dari
robot ini dihubungkan pada motor DC untuk alat penggerak, robot ini juga
berbasis mikrokontroller dengan menggunakan arduino dan menggunakan sensor mpu
6050. Tujuan pembuatan robot ini agar robot dapat berdiri seimbang, apabila
robot berada pada sudut kemiringan selain dari pada 0 derajat maka robot tidak
akan seimbang. Robot ini tidak akan
seimbang tanpa adanya kontroler.Pada robot ini digunakan sebuah metode
tuning control PID pada robot ini dilakukan dengan cara “trial and error” artinya adalah dengan cara coba – coba
dalam memasukan nilai ke parameter – parameter yg digunakan sampai didapatkan
hasil yang diinginkan.Kontroler PID
bertujuan untuk memuluskan pergerakan robot saat mempertahankan posisi tegak
dan tidak terjatuh terhadap permukaan bumi. Dengan bantuan kontroler PID, robot
beroda dua mampu mempertahankan posisi tegak dengan aman, responsif dan cepat.
Hasil parameter kontroler PID yang dicapai dari penelitian ini diperoleh nilai Kp=10 Ki=35 dan Kd=20.
Kata Kunci : Balancing
Robot, sensor, motor DC, kontroler PID
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini perkembangan
teknologi robotika telah mampu meningkatkan kualitas maupun kuantitas berbagai
industri. Teknologi robotika juga telah menjangkau sisi hiburan dan pendidikan
bagi manusia. salah satu cara menambah tingkat kecerdasan suatu robot yaitu dengan
menambah metode kontrol bahkan memberikan kecerdasan buatan pada robot
tersebut. Salah satunya adalah balancing robot atau robot keseimbangan.
Balancing robot (robot penyeimbang) merupakan
suatu robot mobile yang memiliki roda di sisi kanan dan kirinya yang
tidak akan seimbang tanpa adanya kontroler. Menyeimbangkan balancing robot
memerlukan suatu metode kontrol yang baik untuk mempertahankan posisi robot
dalam keadaan tegak lurus. Masalah pengendalian sistem balancing robot
berbasis mikrokontroller dengan menggunakan arduino dan menggunakan sensor Gyro untuk membaca sudut kemiringan agar robot
dapat balance.
1.2 Tujuan
Robot akan
berusaha untuk menyeim bangkan keadaan akan sudut kemiringan yang diterima, dan
juga robot akan bergerak maju dan mundur untuk mendapatkan titik
keseimbangan dan dapat membawa beban yang kita inginkan.
1.3 Pembatasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian Tugas
pengantar robotika adalah:
1. Robot
ini hanya dapat menyeimbangkan diri tegak lurus dengan permukaan bumi pada bidang
datar.
2. Robot
ini hanya dapat bergerak maju mundur untuk menyeimbangkan diri di bidang datar
tanpa mengikuti garis atau jalur tertentu.
3.
Robot ini di kasih beban agar robot langsung dapat menyeimbangkan diri tanpa
garus maju dan mundur mencari titik keseimbangan dahulu.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Robot Keseimbangan
Robot keseimbangan merupakan robot yang
dapat beridri dengan seimbang menggunakan dua roda sebagai tumpuan, sehingga
robot tidak akan jatuh. Dimana robot ini akan berusaha untuk berdiri dan
menyeimbangkan keadaan.

Pada gambar diatas menjelaskan bahwa
permasalahannya ada pada kereta beroda yang bisa bergerak maju dan mundur dan
pendulum yang ujungnya menyatu pada kereta beroda sehingga ketika kereta beroda
bergerak maka pendulum akan jatuh. Oleh karena itu dibutuhkan kendali sehingga
pendulum tetap seimbang dan berdiri tegak.
Prinsip kerja robot ini sangat sederhana
yaitu robot akan berusaha untuk menyeimbangkan keadaan akan sudut kemiringan
yang diterima dan robot akan bergerak maju atau mundur untuk mendapatkan titik
keseimbangan.
2.2 Prinsip kerja Robot
Robot akan berusaha untuk menyeimbangkan keadaan
akan sudut kemiringan yang diterima, dan juga robot akan bergerak maju dan
mundur untuk mendapatkan titik keseimbangan. Robot ini menggunakan system
minimum Arduino Uno R3 sebagai otak dan pusat kendali robot, Arduino
ini cukup untuk men jalankan program robot balancing ini secara bagus dan
tepat. Robot balancing
ini akan berusaha untuk menyeimbangkan diri keadaan akan sudut kemiringan
yang diterima
Robot akan bergerak maju dan
mundur dan berusaha untuk mendapatkan titik keseimbangan.
Robot ini menggunakan system minimum
arduino sebagai otak dan pusat kendali robot.
Robot ini menggunakan sensor
kemiringan yaitu sensor MPU 6050 yang terdapat sensor giro dan accelerometer
yang mana Accelerometer adalah sensor yang digunakan untuk mengukur percepatan
suatu objek.
Jadi robot ini hanya mengandalkan sensor MPU 6050
sebagai mata dari robot, yang mana data dari sensor akan
dikirimkan ke arduino untuk diolah sehingga mendapatkan nilai
dan kondisi-kondisi untuk mengendalikan motor DC melalui motor driver.
Sedangkan sensor Gyroscope yaitu
berupa sensor gyro untuk menentukan orientasi gerak dengan bertumpu pada roda
atau cakram yang berotasi dengan cepat pada sumbu.
Robot ini juga menggunakan motor
driver dua arah atau bi-direction, yaitu motor driver yang
dapat mengendalikan motor DC kearah depan dan belakang, sehingga akan
membuat robot dapat berjalan ke depan dan mundur kebelakang serta dapat
melewati tanjakan yang ada dan berusaha untuk memperoleh titik seimbang.
2.3 Tuning control PID pada robot
metode tuning
control PID pada robot ini dilakukan dengan cara “trial and error” artinya adalah dengan cara coba – coba
dalam memasukan nilai ke parameter – parameter yg digunakan sampai didapatkan
hasil yang diinginkan.Berikut ini dijelaskan step by step metode tuning dengan
cara “trial
and error”:
1.masukan nilai“pwm” untuk batas kecepatan motor yang diinginkan.
2.masukan nilai time sampling “ts” yang diinginkan.
1.masukan nilai“pwm” untuk batas kecepatan motor yang diinginkan.
2.masukan nilai time sampling “ts” yang diinginkan.
3.masukan nilai “kp” berulang kali seiring berjalan sampai di
dapat kan hasil / gerakan robot yg di inginkan (gerakan gedek – gedek
yang diinginkan). tapi dengan catatan abaikan dulu parameter “ki” dan “kd” dgn cara memberi kan nilai 0 pada “ki” dan “kd”.
4.masukan nilai “kd” berulang kali seiring berjalan sampai
didapatkan hasil/gerakan yang halus atau smoot pada
robot (artinya gerakan gedek – gedek pada robot berkurang
sampai seolah hampir tidak kelihatan). di step ini nilai “ki” masih di abaikan dengan cara
memberinya nilai 0 pada “ki”.
5.Terakhir masukan nilai “ki” kehadiran parameter “ki” pada robot line follower sebenarnya optional artinya nilai pada “ki” boleh dikosongkan boleh juga diisi. jika ingin mencoba – coba silahkan masukan nilai “ki” sampai didapatkan hasil yang diinginkan.
5.Terakhir masukan nilai “ki” kehadiran parameter “ki” pada robot line follower sebenarnya optional artinya nilai pada “ki” boleh dikosongkan boleh juga diisi. jika ingin mencoba – coba silahkan masukan nilai “ki” sampai didapatkan hasil yang diinginkan.
2.3
Sensor Accelero
dan Gyro MPU 6050
Sensor
MPU-6050 Module adalah
sebuah modul berinti MPU-6050 yang merupakan 6 axis Motion Processing Unit
dengan penambahan regulator tegangan dan beberapa komponen pelengkap lainnya
yang membuat modul ini siap dipakai dengan tegangan supply sebesar 3-5VDC.
Modul ini memiliki interface I2C yang dapat disambungkan langsung ke MCU
yang memiliki fasilitas I2C.

Sensor MPU-6050 berisi sebuah MEMS Accelerometer
dan sebuah MEMS Gyro yang saling terintegrasi. Sensor ini akan menangkap nilai
kanal axis X, Y dan Z bersamaan dalam satu waktu.Accelerometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur percepatan, mendeteksi dan mengukur
getaran (vibrasi), dan mengukur percepatan akibat gravitasi. Sensor
accelerometer mengukur percepatan akibat gerakan benda yang melekat padanya.
Pendeteksian gerakan berdasarkan pada 3 sumbu yaitu kanan-kiri, atas-bawah dan
depan-belakang. Sensor Gyroscope adalah sensor yang dapat membaca kecepatan
sudut yang dinamis. Prinsip kerja dari gyroscope ini adalah pada saat gyroscope
berotasi maka gyroscope akan memiliki nilai keluaran. Dengan menggunakan
kombinasi accelerometer dan gyroscope pada suatu sistem maka accelerometer
dapat memberikan pengukuran sudut saat sistem berada pada kondisi diam.
Sedangkan pada saat sistem berotasi accelerometer tidak bisa bekerja secara
maksimal karena memiliki respon yang lambat. Kelemahan inilah yang dapat
diatasi oleh gyroscope karena gyroscope dapat membaca kecepatan sudut yang
dinamis. Namun gyroscope juga memiliki kelemahan yaitu proses perpindahan
kecepatan sudut dalam jangka waktu yang panjang menjadi tidak akurat karena ada
efek bias yang dihasilkan oleh gyroscop .
2.4 Alasan
kenapa memilih Arduino Uno

·
Develop project mikrokontroler akan
menjadi lebih dan menyenangkan. tinggal colok ke USB, dan tidak perlu membuat
downloader untuk mendownload program yang telah kita buat.
·
Didukung oleh Arduino IDE, bahasa
pemrograman yang sudah cukup lengkap librarynya.
·
Terdapat modul yang siap
pakai/shield yang bisa langsung dipasang pada board Arduino
·
Dukungan dokumentasi yang bagus dan
komunitas yang solid
III. PERANCANGAN ALAT
3.1 Blok diagram
Secara umum diagram blok balancing
robot beroda dua dapat digambarkan seperti pada Gambar

3.2 Perancangan Perangkat Keras
(Hardware)
a. Perancangan Rangkaian Sitem Minimum Arduino Sistem minimum
dalam mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang diperlukan untuk
beroperasinya IC mikrokontroler. Sistem minimum ini kemudian bisa dihubungkan
dengan rangkaian lain untuk menjalankan rangkaian tertentu. Arduino UNO R3
dapat dicatu dengan tegangan dari koneksi USB atau dengan catu daya eksternal
yang berkisar antara 6 Volt – 20 Volt, tetapi disarankan dengan tegangan antara
7 Volt – 12 Volt. Jika lebih dari 12 Volt dikhawatirkan regulator akan cepat
panas dan akan merusak board arduino UNO R3, tapi jika kurang dari 7 Volt
kemungkinan tegangan di pin 5 Volt akan kurang dari 5 Volt.
Keterangan Pin Arduino yang akan digunakan

Enable A : Pwm (Pusa yang di modulasi) motor kanan
ke kaki arduino 3
Input logic 1 : digunakan untuk input
logic kanan 1 ke kaki arduino 6
Input logic 2 : digunakan untuk input
logic kanan 2 ke kaki arduino 7
Input logic 3 : digunakan untuk input
logic kiri 1 ke kaki arduino 5
Input logic 4 : digunakan untuk input
logic kiri 2 ke kaki arduino 8
Enable B : Pwm (Pusa yang di modulasi) motor kiri
Keterangan Pada sensor MPU6050
Pin GND : digunakan untuk ground (kabel hitam)
Pin 5 Volt : digunakan untuk input 5 Volt sensor dan
LCD
Pin Analog SDA: digunakan untuk input SDA sensor
Pin Analog SCL : digunakan untuk input SCL sensor
Keterangan Pada motor
driver

Pin merah : positif 12 volt ke regulator
Pin coklat5 : negatif 5 volt
Pin putih : 12 volt (tegangan motor)
Pin abu-abu : ic ke 5 volt dari 12 volt di turunkan
jadi 5 volt
b. Perancangan Sensor IGY-521
MPU-6050 Module adalah sebuah modul berinti MPU-6050 yang merupakan 6 axis
Motion Processing Unit dengan penambahan regulator tegangan dan beberapa
komponen pelengkap lainnya yang membuat modul ini siap dipakai dengan tegangan
supply sebesar 3-5VDC. Modul ini memiliki interface I2C yang dapat
disambungkan langsung ke MCU yang memiliki fasilitas I2C.
c. Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan
tegangan searah sebagai sumber tegangannya. Dengan memberikan beda tegangan
pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada suatu arah, dan bila
polaritas dari tegangan tersebut dibalik, maka arah putaran motor
akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal
menentukan arah putaran motor, sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua
terminal menentukan kecepatan motor.

Bagian dasar dari motor DC yaitu:
1.
Bagian
yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan medan magnet,
baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektromagnet) ataupun magnet
permanen.
2.
Bagian
yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus listrik
mengalir.
3.3 Perancangan Diagram Alir (Flow Chart)
Untuk membuat program yang sesuai dengan tujuan
penelitian, maka terlebih dahulu dibuat rancangan program dalam suatu diagram
alir (flow chart) dari program yang dibuat agar alat bekerja berdasarkan
program yang diinginkan. Diagram alir pada Gambar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Perancangan
robot
maka didapat hasil robot seperti Gambar


Gambar Robot Keseimbangan Dengan Roda
Dua Yang Membawa Beban
4.3 Pengujian Balancing Robot
Pada pengujian program arduino bisa
kita lihat kontroler PID dari project
robot ini diperoleh nilai Kp=10 Ki=35
dan Kd=20.

Dapat lihat dari hasil yang kita dapat:
ü Fungsi Kp di sini yaitu : untuk
membuat gerakan yaitu gerakan (robot kedepan-kebelakang untuk mencari posisi
keseimbangan nya)
ü Fungsi Ki di sini yaitu : untuk
mengurangi gerakan robot kedepan-kebelakang dari Kp tadi sehingga robot
terlihat lebih seimbang tanpa goyang-goyang.
ü Fungsi Kd di sini yaitu : untuk
menghaluskan gerakan robot kedepan-kebelakang sehingga robot dapat sepenuhnya
tegak lurus an menyeimbangkan dirinya.
Pengujian robot keseimbangan ini di liat
dari pembacaan sendor MPU6050 yaitu
NO
|
kemiringan
sudut (derajat)
|
Hasil
pada pembacaan sensor
|
Arah
meanik robot
|
1
|
30
![]() |
32,5
|
kekiri
|
2
|
20
![]() |
20,5
|
kekiri
|
3
|
10
![]() |
10
|
kekiri
|
4
|
0
![]() |
0
|
Tegak
urus
|
5
|
10
![]() |
-10,5
|
Ke
kanan
|
6
|
-20
![]() |
-21
|
Ke
kanan
|
7
|
-30
![]() |
-33
|
Ke
kanan
|
Balancing robot ini dapat
menyeimbangkan dirinya dengan baik pada sudut 0
. Didapatkan sudut maksimal balancing robot yaitu antara -200
hingga 200. Jika balancing robot miring di atas -200 dan 200, robot sering
gagal untuk menyeimbangkan diri.


Gambar saat pembacaan sensor dalam
kondiri seimbang
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Balancing
robot beroda dua merupakan suatu robot mobile yang memiliki dua roda di kedua
sisinya dan tidak akan seimbang tanpa sebuah metode kontrol yang baik. Accelerometer
yang digunakan untuk mendeteksi kemiringan robot beroda dua dari permukaan
pijak memiliki rata-rata kesalahan pembacaan sudut yang baik atau mempunyai
eror yang kecil. Begitu juga dengan gyroscope yang sedang berotasi searah
maupun berlawanan terhadap arah jarum jam terhadap data keluaran dari
accelerometer.Perlu perlakuan khusus terhadap penempatan sensor yaitu berada
tepat pada sumbu as roda dan berada pada titik tengah robot beroda dua.
Karena
apabila penempatanya tidak sesuai maka pengambilan data akan mempunyai error
yang lebih besar. Sistem robot beroda dua dapat stabil yaitu mampu
mempertahankan posisi berdiri dan tanpa terjatuh dalam range sekitar -30 sampai
30 dari posisi tegak yaitu 0 derajat. Dengan meng gunakan teorema kontroler
Proporsional, Integral dan Diferensial (PID) di sini kita menggunakan metode
tuning control PID pada robot ini dilakukan dengan cara “trial and error”
5.2 Saran
Dalam perancangan dan pembuatan alat
ini masih terdapat kelemahan. Untuk memperbaiki kinerja alat dan pengembangan
lebih lanjut disarankan:
1. Penyempurnaan konstruksi mekanik
terutama pada sistem mekanik dari motor DC agar lebih simetris antara satu
dengan yang lainya. Hal ini untuk mengurangi noise dan disturbance saat motor
DC tersebut berputar.
2. Dilakukan metode pengontrolan
selain menggunakan kontroler PID.
3. Dilakukan metode pengambilan data
menggunakan wireless. Karena apabila menggunkan kabel maka respon data dari
robot beroda dua terjadi lebih besar error yang disebabkan oleh beratnya kabel.
Hal ini membebani pada salah satu sisi sehingga pada saat pengambilan data
digunakan perangkat tanmbahan yaitu pembeban yang ditempatkan pada sisi
berlawananya.
DAFTAR PUSTAKA
[Andika.2011.
Wheel self balancing robot. (online)
from http://www.instructables. com /id/2-Wheel-Self-Balancing-Robot-by-using-Arduino-and
diakses (27 November 2015).
Fajar.
2015.membuat robot keseimbang an. (online) from https://fajarah ma dfauzi.wordpress.com/2015/07/02/membuat-robot-
balancing robotkeseimbangan /diakses (27November 2015).
Hafid.2011.Motor
DC. (online) from http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/teori-motor-dc-dan-jenis-jenis-motor-dc/ Diakses (2 September 2015).
Rahmi.2014. cara
membuat robot balancing (online) http://colkin-coker-elektronik.blog
spot .com/2013/06/cara-membuat-robot-balancing-robot.html
Diakses (2 September 2015).
Triaviani.2014.
Sensor gyroscope dan accelerometer (online)
from http://oktriaviani.blog spot.co
.id/2012/06/accelerometer-gyroscope_16.html Diakses (2 September 2015).