}

Kamis, 09 Oktober 2014

Pratikum Rangkaian Digital


ALJABAR BOOLEAN
1.      TUJUAN
·      Mampu Mengubah Suatu Fungsi Aljabar Menjadi Bentuk Paling Sederhana.
·      Mampu Mengimpelementasikan Aljabar Boolean Dalam Sebuah Rangkaian.


2.      ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
a.       Led
b.      Resistor
c.       Ic 4082
d.      Ic 4071
e.       Ic 4049
f.       Project Board
g.      Catu Daya
h.      Jumper

3.      DASAR TEORI
Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan huruf-huruf alfabet, dan tiga operasi dasar dengan AND, OR dan NOT (komplemen). Fungsi boolean terdiri dari variabel-variabel biner yang menunjukkan fungsi, suatu tanda sama dengan, dan suatu ekspresi aljabar yang dibentuk dengan menggunakan variabel-variabel biner, konstanta-konstanta 0 dan 1, simbol-simbol operasi logik, dan tanda kurung.
Aljabar Boolean merupakan aturan-aturan dasar hubungan antara variabel-variabel boolean dengan bagian dari matematika yang telah banyak dipergunakan dalam rangkaian digital dan komputer.Aturan ini digunakan untuk memanipulasi dan menyederhanakan suatu rangkaian logika kedalam bentuk bervariasi. Adapun setiap keluaran dari suatu atau kombinasi beberapa buah gerbang dapat digunakan dalam suatu rangkaian logika yang disebut ungkapan Boolean.
Aljabar boolean mempunyai 2 fungsi berbeda yang saling berhubungan. Dalam arti luas, aljabar boolean berarti suatu jenis simbol-simbol yang ditemukan oleh George Boole untuk memanipulasi nilai-nilai kebenaran logika secara aljabar. Dalam hal ini aljabar boolean cocok untuk diaplikasikan dalam komputer.
 Disisi lain, aljabar boolean juga merupakan suatu struktur aljabar yang operasi-operasinya memenuhi aturan tertentu. Suatu fungsi boolean bisa dinyatakan dalam tabel kebenaran. Suatu tabel kebenaran untuk fungsi boolean merupakan daftar semua kombinasi angka-angka biner 0 dan 1 yang diberikan ke variabel-variabel biner dan daftar yang memperlihatkan nilai fungsi untuk masing-masing kombinasi biner.


DASAR OPERASI LOGIKALOGIKA :
Memberikan batasan yang pasti dari suatu keadaan, sehingga suatu keadaan tidak dapat berada dalam dua ketentuan sekaligus.
Dalam logika dikenal aturan sbb :
¨      Suatu keadaan tidak dapat dalam keduanya benar dan salah sekaligus
¨      Masing-masing adalah benar / salah.
¨      Suatu keadaan disebut benar bila tidak salah.
Dalam ajabar boolean keadaan ini ditunjukkan dengan dua konstanta : LOGIKA ‘1’ dan ‘0’

PERSAMAAN BOOLEAN ;
1.      X=0 ATAU X=1
2.      0 . 0 = 0
3.      1 + 1 = 1
4.      0 + 0 = 0
5.      1 . 1 =  1
6.      1 . 0 = 0 . 1 = 0
7.      1 + 0 = 0 + 1 = 0

TEOREMA BOOLEAN
1. HK. KOMUTATIF
A + B = B + A
A .  B = B  . A
6. HK. IDENTITAS
A + A = A
A  . A = A
2. HK. ASSOSIATIF
(A+B)+C = A+(B+C)
(A.B) . C = A . (B.C)
7.
0 + A = A ----- 1. A = A
1 + A = 1 ----- 0 . A = 0
3. HK. DISTRIBUTIF
A . (B+C) = A.B + A.C
A + (B.C) = (A+B) . (A+C)
8.
A’ + A = 1
A’ .  A  =0
4. HK. NEGASI
( A’ ) = A’
(A’)’  = A
9.
A + A’ . B = A + B
A . (A + B)= A . B
5. HK. ABRSORPSI
A+ A.B  = A
A.(A+B) = A
10. DE MORGAN’S
( A+ B )’  = A’ . B’
( A . B )’  = A’ + B’

CONTOH :
1.      A  + A . B’ + A’ .  B         =  A . ( 1 + B’ ) + A’ . B
            =  A . 1 + A’ . B
            =  A + A’ . B
            =  A + B


2.        A
             B
 


                                                                                                  X


            X = (A.B)’ . B             =  (A’ + B’) . B
                                                = ( A.B )’ + B’.B
                                                = ( A.B )’ + 0
                                                = A’.B


     A
 


    B
 


                                                                                                X = A’.B


ATAU

      A                                                   X = A’.B
      B


A.    Buatlah rangkaian dengan fungsi F (A,B) = A . ( A .B +  B) dan buatlah table kebenarannya :


A
B
(A.B)
(A.B) + B
A. (A.B) + B
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1

Lalu sederhanakan fungsi tersebut :
A . ( A . B + B ) = A . A . B + A . B                          Rumus Distributif
                        = A . B + A . B                                   RumusIdenstif
                        = A . B
Lalu buat rangkaiannya seperti dibawah ini :
Lalu buatlah tabel kebenarannya dan bandingkan hasilnya dengan tabel diatas.

A
B
A . B
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1

B . Buatlah rangkaian dengan fungsi F (A. B. C) = ABC + ABC+ ABC + BC
A
B
C
A
B
C
A.B.C
A.B.C
A.B.C
B.C
ABC + ABC + ABC + BC
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0

Lalu sederhanakan persamaan diatas :
ABC + ABC + ABC + BC = B .C (A + A) + A.C (B + B) + B.C
                                    = B . C + A .C + B .C
                                    = B( C + C ) + A.C
                                    = B + A.C
bab 2.jpg
Buat rangkaian seperti dibawah ini :
Lalu buat tabel kebenarannya dan bandingkan hasil nya dengan tabel di atas
A
B
C
A . C
B + A . C
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1

4.      Analisa

Pada praktikum aljabar Boolean ini, Jika rangkaian pada gerbang anad, nilai yang berlogika high (1) dengan high (1) akan menghasilkan high (1) atau jika dipasang led akan menyala. Sedangkan untuk logika 0 dan 1 atau sebaliknya hasilnya tetap low (0).
Cara menyederhanakam fungsi agar rangkaian yang kita buat tidak terlihat rumit. Contohnya jika fungsi A’BC + AB’C +ABC + BC’ kita buat rangkaian maka rangkaian tersebut menjadi rumit. Namun setelah disederhanakan dengan aljabar Boolean menjadi =B + A.C.

5.Kesimpulan
1. Dengan menggunakan Aljabar boolean,kita dapat mengetahui suatu rangkaian tersebut dapat menghasilkan output dalam keadaan hidup atau mati.
2. Penggunaan Aljabar Boolean dapat  juga digunakan sebagai rangkaian dalam sistem digital.
3.Terdapat beberapa hukum dalam penggunaan Aljabar Boolean.

6.Tugas
1.      Tugas
Buatlah Rangkaian dengan fungsi
 

Setelah dirangkai pada software untuk melakukan pengujian akan terlihat seperti berikut :



Gambar Rangkaian Simulasi Menggunakan Software



Dengan menggunakan Simulasi rangkaian tersebut pada software maka didapat table kebenaran dari rangkaian tersebut yaitu :
A
B
C
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1


Buat rangkaian seperti dibawah ini :

Setelah dirangkai pada software untuk melakukan pengujian akan terlihat seperti berikut :

Lalu buat tabel kebenarannya dan bandingkan hasil nya dengan tabel diatas.
A
B
C
A . C
B + A . C
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1









Daftar Pustaka
Ø  Asnani, faruq.2011. “ aljabar boolean” 1 Oktober 2014 21.00 WIB. http://www.slideshare.net/faruqasnani/aljabar-boolean-edit-by-faruq-asnani
Ø  Didik.2010. “aljabar boolean” 1 Oktober 2014 23.00 WIB http://didik.blog.undip.ac.id/tag/aljabar-boolean/
Ø  Ilkom. 2011. “Aljabar Boolean”. 4 Oktober 2014 20.07 WIB. http://ilkom010.blogspot.com/2011/02/aljabar-boolean.html
Ø  Kurniawan.2011. “aljabar Boolean” 5 Oktober 2014 21.00 WIB http://kurniawan29.wordpress.com/aljabar-boolean/
Ø  Putra, I Made Gunarta. 2013. “Makalah Port Aljaba Boolean”. 7 Oktober 2014 19.00 WIB. http://rojesancut.blogspot.com/2013/01/makalah-port-aljabar-boolean.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar