}

Rabu, 18 November 2015

Rekayasa Perangkat Lunak

TUGAS REKAYASA PERANGKAT LUNAK












                  Disusun     :

    Nama        : Ayu Rahayu
    Nim           : 09011281320019
    Kelas         : SK4B


Pembimbing : Muhammad Fachrurrozi,M.T.



SISTEM KOMPUTER  2013
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
Universitas Sriwijaya
Model
Skala Pengembangan Software

Durasi
Jumlah SDM
Biaya
Kelebihan
Kekurangan
1.    Model Waterfall
Besar
Lama karena tidak dapat di kerjakan secara bersamaan harus pertahap dan berurut.
Kurang lebih 12 oran dan membutuhkan Orang yg memiliki skill
Tidak membutuh kan biaya besar
-   Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
-   Cocok untuk system software berskala besar.
-   Cocok untuk system software yang bersifat generic.
-   Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.
-   Persyaratan system harus digambarkan dengan jelas.
-   Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah-ubah.
-  Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada suatu tahapan pengembangan
2.      Model Incremental,
Sedang
Waktu yang relatif singkat
Sedikit orang
Biaya Tidak telalu besar karena  penambahan kemampuan fungsional akan lebih mudah diuji, diverifikasi, dan divalidasi dan dapat
menurunkan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki system,
-Personil bekerja optimal
-Pihak konsumen dapat langsung menggunakan dahulu bagian-bagian yang telah selesai dibangun.
-Mengurangi trauma karena perubahan sistem.  Klien dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya bagian per bagian
-Mmaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen

-Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
-Dapat menjadi build and Fix Model, karena kemampuannya untuk selalu mendapat perubahan selama proses rekayasa berlangsung

3.   Model Spiral
Besar
Cukup panjang karena sangat tergantung kepada tenaga ahli yang dapat memperkirakan resiko
Banyak Orang karena sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan munculnya kesalahan sehingga sangat dapat diandalkan untuk pengembangan perangkat lunak skala besar

Biaya Besar
-Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.
-Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar
-Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi  terhadap resiko  setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses .
-Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
-Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif .
-Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.

-Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.
-Memerlukan  penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika  resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
-Butuh  waktu lama untuk menerapkan paradigma ini  menuju kepastian yang absolut

4.Model Rapid Application Development (RAD)
Kecil karena   proyek yang berskala kecil dengan waktu pengembangan perangkat lunak yang singkat.

Cepat
Multiple team (banyak tim)
Relatif mahal karena membutuhkan sumber daya manusia yang besar
 Sistem dapat dikembangkan lebih cepat dengan secara signifikan mengurangi pengeluaran keuangan

 Mungkin kekurangan waktu untuk mengembangkan kualitas dan desain standar
5.   Model Prototyping
Besar karena  adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
Relatif lama karena  perulangan terjadi agar prototype diperbaiki untuk memuaskan kebutuhan dari customer, sementara pada waktu yang sama memungkinkan developer memahami lebih baik apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan software.
Kurang lebih 7 Orang untuk  pengumpulan kebutuhan,membangun prototyping,evaluasi protoptyping,mengkodekan sistem,menguji sistem,evaluasi sistem,dan pengguna sistem
Tidak mengahabiskan biaya besar
-     Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
-     Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret
-Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
-Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
-Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
-Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
-Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.



-   Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
-   Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
-   Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.
-   Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah

Penjelasan
1.      Model Waterfall
Kelebihan Model Sekuensial Linear / Waterfall Development Model :
·         Tahapan proses pengembangannya tetap (pasti), mudah diaplikasikan, dan prosesnya teratur.
·         Cocok digunakan untuk produk software/program yang sudah jelas kebutuhannya di awal, sehingga minim kesalahannya.
·         Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik.
·         Documen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
Kekurangan Model Sekuensial Linear / Waterfall Development Model :
·         Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti alur sekuensial seperti diusulkan, sehingga perubahan yang terjadi dapat menyebabkan hasil yang sudah didapatkan tim pengembang harus diubah kembali/iterasi sering menyebabkan masalah baru.
·         Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses.
·         Sulit untuk mengalami perubahan kebutuhan yang diinginkan oleh customer/pelanggan.
·         Pelanggan harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per tahap, dan proses pengerjaanya akan berlanjut ke setiap tahapan bila tahap sebelumnya sudah benar-benar selesai.
·         Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung tim pengembang yang sedang membuat produk.
·         Adanya waktu kosong (menganggur) bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya.
2.      Model Incremental

Kelebihan Incremental Model
ü  Personil bekerja optimal
ü  Pihak konsumen dapat langsung menggunakan dahulu bagian-bagian yang telah selesai dibangun. COntohnya pemasukan data karyawan
ü  Mengurangi trauma karena perubahan sistem.  Klien dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya bagian per bagian
ü  Memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen
Kekurangan Incremental Model
ü  kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
ü  Dapat menjadi build and Fix Model, karena kemampuannya untuk selalu mendapat perubahan selama proses rekayasa berlangsung

3.      Model Spiral

Kelebihan model Spiral :
v  Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.
v  Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar
v  Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi  terhadap resiko  setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses .
v  Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
v  Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif .
v  Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.
Kelemahan model Spiral:
v  Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.
v  Memerlukan  penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika  resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
v  Butuh  waktu lama untuk menerapkan paradigma ini  menuju kepastian yang absolut

4.      Model Rapid Application Development (RAD)



Kelebihan Model RAD :
Ø  Lebih efektif dari Pengembangan Model waterfall/sequential linear dalam menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan.
Ø  Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat.
Ø  Model RAD mengikuti tahap pengembangan sistem seperti pada umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada sehingga pengembang tidak perlu membuatnya dari awal lagi sehingga waktu pengembangan menjadi lebih singkat dan efisien.
Kekurangan Model RAD :
Ø  Model RAD menuntut pengembangan dan pelanggan memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada, proyek RAD akan gagal.
Ø  Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD, bila system tidak dapat dimodulkan dengan teratur, pembangunan komponen penting pada RAD akan menjadi sangat bermasalah.
Ø  RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang mempunyai resiko teknik yang tinggi.
Ø  Membutuhkan Tenaga kerja yang banyak untuk menyelesaikan sebuah proyek dalam skala besar.
Ø  Jika ada perubahan di tengah-tengah pengerjaan maka harus membuat kontrak baru antara pengembang dan pelanggan.

5.      Model Prototyping

Keunggulan prototyping adalah:

*      Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
*      Pelanggan berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem, sehingga hasil produk pengembangan akan semakin mudah disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
*      Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
*      Mempersingkat waktu pengembangan produk perangkat lunak.
*      Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
*      Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
*      Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
*      Penerapan menjadi lebih mudah karena pelanggan mengetahui apa yang diharapkannya.

Kekurangan Model Prototype :
*      Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
*      Biasanya kurang fleksibel dalam mengahadapi perubahan.
*      Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang.
*      Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien.
*      Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangja waktu lama.
*      Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem.
*      Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik

DAFTAR PUSTAKA

Andika.2011. Penjelasan SDLC Model. (online) from http://andika-ug.blogspot.com /2011/11/penjelasan-sdlcmodel-waterfall-dan.html diakses (1 September 2015).

Hafid.2011.Metode Proses Rekayasa. (online) from http://lindroidspica.blogspot.com/ 2011/09/metode-dan-model-proses-rekayasa.html Diakses (1 September 2015).

Rahmi.2014. Persamaan dan perbedaan SDLC  (online) from. http://rahmytugas.blogspot. com/2014/12/ pengertian -persamaan-perbedaan-sdlc-jad.html Diakses (1 September 2015).

Ikbal,yoga.2014. Model rekayasa perangkat lunak  (online) from. http://blogs.unpas.ac. id/yoga muhammadikbal/2014/12/26/model-waterfall-rekayasa-perangkat-lunak/ Diakses (2 September 2015).

Sari.2014. Macam macam Proses model dan penyelesaian kasus (online) from. https://roysarimilda.wordp ress . com/2012/ 05/08/macam-macam-model-proses-rpl-dan-penyelesaian-kasus/  Diakses (2 September 2015).


1 komentar: